Proyek pembelian rumah kedua biasanya dimulai ketika rumah mulai terasa ramai, karena penghuni terus tumbuh sampai anak-anak tumbuh. Mereka menginginkan lokasi yang lebih strategis, seperti investasi dan tabungan nanti.
Untungnya, Bank Indonesia juga telah memfasilitasi rencana ini melalui aturan pinjaman KPR (LTV). Dengan kata lain, uang muka (DP) yang harus Anda bayar menjadi lebih murah. Untuk rumah kedua, yang harus Anda lakukan adalah membayar DP 20%.
Jadi, jika Anda mencari rumah seharga 1 triliun rupiah, maka Anda hanya dapat menyiapkan uang tunai Rp.200 juta.
Kiat untuk biaya insidental
Namun, jika Anda ingin membeli rumah kedua tanpa masalah sampai akhir periode pembayaran, ikuti tips di bawah ini untuk pembelian rumah kedua.Periksa kondisi keuangan
Membeli rumah kedua harus dilakukan ketika situasi keuangan Anda benar-benar sehat dan Anda tidak memiliki utang. Pastikan tujuan keuangan utama telah tercapai, seperti dana untuk pendidikan anak-anak, dana darurat dan dana untuk kebutuhan bulanan. Jangan membeli rumah kedua untuk membuat hidup Anda lebih sulit.Evaluasilah sasaran Anda
Pahami dengan tepat bagaimana Anda akan menggunakan rumah kedua sebelum menandatangani perjanjian pembelian dan penjualan. Pembelian rumah kedua harus memiliki rencana untuk kelangsungan hidup keluarga dan anak-anak di masa depan.Pertimbangkan lokasinya
Jika rumah pertama Anda jauh dari pusat kota, Anda harus lebih dekat ke pusat kota. Juga pastikan rumah kedua berada di tempat di mana harga jual kembali tinggi atau menjanjikan sebagai investasi.Manfaatkan ulasan ujian real estate Rumah.com yang disajikan dengan cara yang obyektif dan transparan untuk mengevaluasi spesifikasi bahan khusus rumah, untuk merencanakan pengembangan infrastruktur di seluruh situs, untuk membandingkan harga dengan rumah-rumah lain di lingkungan itu.
Tetapi jika tujuannya adalah membeli rumah kedua di pinggiran kota dengan lingkungan yang indah, pastikan bahwa lingkungan adalah tujuan banyak orang sehingga tetap memungkinkan.